Wednesday, February 13, 2013

perang dunia II

Secara umum, perkembangan Eropa menjelang pecahnya Perang Dunia II ditandai oleh adanya dua bentuk pemerintahan yang saling bertentangan. Kedua bentuk pemerintahan yang saling bertentangan itu adalah pemerintahan demokratis dan pemerintahan otoriter. Bentuk pemerintahan demokratis mendukung kebebasan. Negara-negara yang mendukung bentuk pemerintahan demokratis antara lain Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat. Bentuk pemerintahan otoriter (diktator) adalah pemerintahan yang menindas segala bentuk kebebasan. Negara-negara yang mendukung bentuk pemerintahan otoriter ini antara lain Jerman, Italia, dan Rusia.
1. Sebab-sebab perang
a. Sebab umum :
  1. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa ( Liga Bangsa-Bangsa ternyata tidak mampu mencegah pertikaian-pertikaian yang terjadi, khususnya di Eropa. )
  2. Terjadinya perlombaan senjata  ( Perasaan saling curiga antar negara sehingga setiap negara berusaha mempersenjatai dan meningkatkan kemampuan tempur masing-masing, sehingga terjadi perlombaan senjata. )
  3. Terbentuknya kembali aliansi politik yang saling bermusuhan  ( Karena selalu dihantui perasaan saling curiga, maka setiap negara terus berusaha untuk memperkuat dirinya masing-masing dengan jalan mencari kawan sebanyak mungkin. Keadaan itu mendorong terbentuknya persekutuan-persekutuan / aliansi politik yang saling bertentangan. yakni Triple Alliantie yang kemudian dikenal dengan “Blok Sentral” yang terdiri atas Jerman, Austria dan Italia. Sedangkan Triple Entente yang kemudian disebut “Blok Sekutu” yang terdiri atas Perancis, Inggris, Uni Soviet dan lain-lain.)
  4. Timbulnya imperialisme baru ( Beberapa negara yang telah berhasil mengatasi krisis politik dan ekonominya yang hancur akibat PD I, kemudian tumbuh menjadi Negara ultranasional yang menjalankan imperialisme gaya baru. Negara-negara ini merasa berhak dan berkewajiban untuk memimpin dan menguasai bangsa lain. Dengan anggapan itulah, mereka melaksanakan imperialisme gaya baru mereka.)
  5. Munculnya semangat balas dendam ( Dendam dan keinginan untuk membalas kekalahan dalam PD I yang dialami bangsa Jerman itu, terutama ditujukan kepada Inggris dan Perancis.)
  6. Perkembangan paham nasionalisme yang sempit ( Menurut Hitler, bangsa Jerman atau ras Aria adalah bangsa superior yang ditakdirkan Tuhan untuk memimpin bangsa lain. Paham nasionalisme itu akhirnya mendorong Jerman melancarkan politik ekspansi untuk menaklukkan negara-negara lain.)
  7. Terjadinya penyerbuan-penyerbuan. ( Peristiwa penyerangan itu antara lain sebagai berikut: Jepang menyerbu Cina pada tahun 1937. Jepang menyerbu secara mendadak pangkalan armada AS di Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941. Peristiwa ini memicu terjadinya Perang Pasifik.)
b. Sebab khusus : 
Jerman menyerbu Polandia pada tanggal 1 September 1939. Penyerbuan ini menyebabkan Inggris dan Perancis (pelindung kemerdekaan Polandia) pada tanggal 3 Septembar 1939 menyatakan perang terhadap Jerman, yang kemudian diikuti sekutu masing-masing sehingga terjadilah perang dunia yang kedua.
2. Jalannya Perang Dunia II
Berdasarkan wilayahnya Perang Dunia II terbagi dalam tiga medan tempur yaitu medan Eropa, medan Afrika Utara, dan medan Asia pasifik dimana pada tahap awal hampir di setiap medan tempur Jerman memperoleh kemenangan. Adapun pihak-pihak yang berperang di beberapa medan peperangan dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut.
a.      Medan Eropa
      Pada awal perang dunia kedua Jerman dengan melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) berhasil memenangkan pertempuran di semua medan tempur eropa,medan tempur tersebut antara lain :
  • Penyerbuan Jerman ke Polandia dan Finlandia. Jerman menyerbu Polandia pada tanggal 1 September 1939. Dalam tempo singkat, sebagian besar daerah Polandia berhasil dikuasai.
  • Penyerbuan Jerman ke Norwegia dan Denmark. Pada tanggal 9 April 1940, Jerman melancarkan serangan laut dan udara ke wilayah Norwegia. Dalam waktu singkat, pasukan Jerman telah berhasil menduduki Oslo, Bergen, Trondheim, Stavagar, dan Narvik. Pasukan Norwegia yang dibantu Inggris dan Perancis sempat memberikan perlawanan yang sengit. Akan tetapi pada tanggal 30 April 1940, Norwegia terpaksa menyerah kepada Jerman Sementara itu, dalam waktu yang sama, pasukan Jerman juga menyerbu Denmark. Dengan mudah Jerman menaklukkan Denmark.
  • Jatuhnya Belanda, Belgia, dan Prancis. Tanpa pengumuman apa pun, pasukan Jerman melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) ke Belanda, Belgia, dan Luxemburg pada tanggal 10 Mei 1940. Ratu Wilhelmina dari Belanda melarikan diri ke London. Sedangkan Raja Leopold III memerintahkan Belgia menyerah kepada Jerman pada tanggal 26 Mei 1940. Pada awal Juni 1940, pasukan Jerman yang telah menduduki Luxemburg bersiap-siap menyerbu Prancis melalui kota Sedan. Setelah terjadi pertempuran sengit di kota Verdum pada tanggal 15 Juni 1940, kemerdekaan Perancis tidak dapat dipertahankan lagi. ( Kemudian, Jenderal Petain membentuk pemerintahan Prancis yang tunduk kepada Jerman di Kota Vichy. Pasukan Perancis yang tetap setia kepada Perancis, di bawah pimpinan Jenderal Charles de Gaulle, melakukan perlawanan dengan mendirikan pemerintahan pengasingan di London.)
  • Pertempuran Jerman–Inggris. Jatuhnya Perancis menyebabkan perhatian Jerman dialihkan ke Inggris. Dengan mengerahkan angkatan laut dan angkatan udaranya, Jerman menyerang Inggris.Hal ini membuat Inggris menandatangai kerjasama pertahanan dengan Amerika Serikat tanggal 2 September 1940. Dengan bantuan Amerika Serikat ini, pasukan Inggris bangkit melawan dan dapat mengimbangi kekuatan tempur Jerman. Hal ini membuat frustrasi angkatan udara Hitler. Oleh sebab itu, Jerman menjalin kerja sama yang melibatkan poros Roma – Berlin – Tokyo dengan ditandatanganinya kerja sama militer antara Jerman, Italia, dan Jepang pada tanggal 27 September 1940. Tetapi  dengan mengalirnya uang, senjata, dan bahan makanan; bahkan kesepakatan untuk menstandardisasi persenjataan mereka, Inggris dapat bertahan dari serangan Jerman yang siang malam terus menerus menggempurnya.
  • Perang Jerman–Rusia. Tanpa menghiraukan perjanjian nonagresi, Jerman menyerbu Rusia pada tanggal 22 Juni 1941. Dalam serangan kilat ini, Jerman dapat memukul pasukan Rusia sehingga mundur jauh ke timur. Rusia yang mundur ke timur kemudian meminta bantuan dari Inggris dan Amerika Serikat. Sehingga pada tanggal 1 Oktober 1941, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat menandatangani Protokol Moskow. ( Isi perjanjian itu adalah bahwa Inggris dan Amerika Serikat akan memberi bantuan kebutuhan- kebutuhan pokok kepada Rusia selama 9 bulan. Selain itu, Amerika akan memberikan kredit dalam rangka Lend and Lease Bill sebesar $ 1 Miliar.) Dengan bantuan Sekutu dan taktik bumi hangus, Rusia berhasil menahan laju pasukan Jerman.
b. Perang di Afrika
Peperangan di Afrika dan Laut Tengah pecah sejak Italia menyatakan perang terhadap Perancis dan Inggris pada tanggal 10 Juni 1940. Italia tidak hanya menyerang Perancis Selatan. Italia juga menghantam pasukan Perancis dan Inggris di Afrika Utara dan Afrika Timur. Akan tetapi, pasukan Italia dapat dipukul oleh pasukan Perancis dan Inggris yang dipimpin Jenderal de Gaulle dan Jenderal Montgomery. Peristiwa itu terjadi di Bardia pada tanggal 5 Januari 1941. Melihat pasukan Italia yang tidak berdaya itu, Jenderal Erwin Rommel dari Jerman segera turun tangan memimpin pasukannya menyerbu Libya. Jenderal Rommel dengan mudah mengalahkan pasukan Inggris di Bardia dan Sollum. Montgomery terpaksa mundur sampai ke perbatasan Mesir di kota Tobruk pada tanggal 20 April 1941. Bahkan pada bulan Juni 1941, pasukan Rommel telah merebut kota El Alamein yang terletak 70 mil jauhnya dari Alexandria. Dengan demikian, medan perang Afrika Utara sepenuhnya telah ia kuasai.
c. Pertempuran di Asia-Pasifik
Jepang membuka Perang Pasifik dengan melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941. Pearl Harbour adalah Pangkalan Armada Amerika Serikat di Pasifik. Serangan ini menyebabkan Amerika Serikat tidak lagi mempertahankan sikap netralnya dalam Perang Dunia II. Beberapa jam setelah kejadian itu, pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang. Peristiwa ini memicu pecahnya perang di Asia Pasifik. Sama dengan medan tempur lainnya pada tahap awal perang, pihak blok sentral memperoleh kemenangan, pada medan perang Asia Pasifik dalam tempo kurang dari 5 bulan, Jepang dapat mengalahkan sekutu dan berhasil menguasai seluruh Asia Tenggara.

No comments:

Post a Comment